Profil Desa Kamongan

Ketahui informasi secara rinci Desa Kamongan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kamongan

Tentang Kami

Profil Desa Kamongan, Kecamatan Srumbung, Magelang. Mengupas potensi sebagai sentra kerajinan seni pahat batu vulkanik, kekuatan UMKM perajin, serta resiliensi dan kearifan masyarakat dalam hidup di lereng Gunung Merapi.

  • Sentra Seni Pahat Batu Vulkanik

    Desa Kamongan merupakan pusat para perajin dan seniman pahat batu yang terampil mengolah batu andesit dari Gunung Merapi menjadi berbagai produk seni dan dekorasi bernilai tinggi.

  • Ekonomi Berbasis Keterampilan Artistik

    Perekonomian desa secara unik digerakkan oleh keahlian artistik dan keterampilan tangan dalam mengukir batu yang diwariskan secara turun-temurun, bukan oleh sektor agraris atau peternakan massal.

  • Komunitas Tangguh Lereng Merapi

    Sebagai bagian dari Kawasan Rawan Bencana (KRB), masyarakatnya hidup dalam budaya kesiapsiagaan yang tinggi, memadukan kearifan lokal dengan sistem mitigasi bencana modern.

XM Broker

Di lereng Gunung Merapi yang perkasa, di mana tanahnya menyimpan berkah sekaligus potensi amarah, Desa Kamongan di Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, memilih jalan hidup yang unik. Alih-alih hanya menanam di atas tanah suburnya, masyarakat desa ini justru menggali dan membentuk material keras dari perut gunung menjadi karya seni yang memesona. Suara ritmis pahat yang bertemu batu andesit menjadi musik latar sehari-hari, menandakan denyut kehidupan sebuah desa perajin. Kamongan adalah bukti nyata bagaimana resiliensi dan kreativitas manusia mampu mengubah material mentah dari gunung api menjadi simbol keindahan dan sumber kesejahteraan yang berkelanjutan.

Geografi di Kanvas Bebatuan Merapi

Secara geografis, Desa Kamongan terletak di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Merapi, menempati lahan seluas 2,13 kilometer persegi. Posisinya di lereng gunung api aktif ini memberikan karakteristik ganda yang fundamental. Di satu sisi, wilayah ini menghadapi risiko langsung dari aktivitas vulkanik. Di sisi lain, geografi ini merupakan anugerah yang tak ternilai, menyediakan pasokan melimpah batu andesit—material vulkanik berkualitas tinggi yang menjadi kanvas bagi para seniman pahat di desa ini. Sungai-sungai yang mengalir dari puncak menjadi jalur alami bagi bebatuan ini, menjadikannya mudah diakses oleh para perajin.Secara administratif, Desa Kamongan terdiri dari tujuh dusun, yakni Dusun Doyorejo, Gebayan, Kamongan, Karangrejo, Klatak, Sempon dan Sucen. Kehidupan di setiap dusun sangat erat kaitannya dengan industri pahat batu. Banyak pekarangan rumah yang beralih fungsi menjadi bengkel kerja atau galeri sederhana yang memajang hasil karya. Bagi masyarakat Kamongan, lanskap Merapi bukan hanya pemandangan, melainkan sumber inspirasi dan bahan baku utama yang membentuk takdir ekonomi dan budaya mereka.

Demografi dan Spirit Komunitas Perajin

Berdasarkan data kependudukan terbaru, Desa Kamongan dihuni oleh sekitar 3.010 jiwa, dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai 1.413 jiwa per kilometer persegi. Karakter yang menonjol dari masyarakat Kamongan ialah spirit sebagai komunitas perajin (perajin). Berbeda dari desa-desa tetangganya yang berfokus pada agrikultur atau peternakan, denyut nadi sosial dan ekonomi di sini berpusat pada keterampilan tangan dan kepekaan artistik.Keterampilan memahat batu bukanlah keahlian individu, melainkan telah menjadi pengetahuan komunal yang diwariskan lintas generasi. Sejak usia muda, banyak anak-anak yang sudah akrab dengan peralatan pahat dan belajar mengenali karakter berbagai jenis batu. Spirit ini menumbuhkan nilai-nilai kesabaran, ketelitian, kerja keras, dan visi artistik. Solidaritas antar perajin juga sangat kuat, sering kali terjalin dalam bentuk kerja sama proyek, berbagi pesanan, atau sekadar bertukar teknik dan gagasan di sanggar-sanggar kerja mereka.

Seni Pahat Batu sebagai Jantung Ekonomi dan Budaya

Jantung yang memompa kehidupan ekonomi dan budaya di Desa Kamongan ialah industri seni pahat batu. Desa ini telah lama dikenal sebagai salah satu pusat utama kerajinan batu di kawasan Magelang, bahkan reputasinya telah menjangkau pasar nasional dan internasional. Para perajin Kamongan mampu mengubah bongkahan batu andesit yang dingin dan keras menjadi berbagai produk yang fungsional dan estetis.Produk yang dihasilkan sangat beragam. Untuk segmen dekorasi eksterior dan interior, mereka membuat lampion taman, air mancur, pot bunga, relief dinding, dan patung-patung dengan berbagai gaya. Salah satu keunggulan mereka ialah kemahiran dalam membuat replika artefak candi, seperti stupa, arca Buddha, atau panil relief bergaya Borobudur, yang permintaannya sangat tinggi dari sektor pariwisata dan kolektor seni. Setiap karya merupakan hasil dari proses padat karya yang membutuhkan waktu berhari-hari, bahkan berbulan-bulan, menunjukkan dedikasi tinggi para perajin terhadap kualitas karyanya.

UMKM dan Sanggar Seni sebagai Etalase Kreativitas

Model industri pahat batu di Kamongan berjalan di atas pilar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta sanggar-sanggar seni yang dikelola secara mandiri oleh keluarga atau kelompok perajin. Model ini menjaga keaslian dan keragaman karya, karena setiap sanggar memiliki ciri khas dan spesialisasinya masing-masing. Di sepanjang jalan desa, banyak dijumpai galeri atau showroom yang memajang hasil karya mereka, berfungsi sebagai etalase kreativitas yang menarik pembeli dari berbagai kalangan.Para pelaku UMKM ini tidak hanya menunggu pembeli datang, tetapi juga aktif menjemput bola dengan menjalin kerja sama dengan arsitek, desainer lanskap, kontraktor, dan pengelola hotel. Di era digital, sebagian perajin muda juga mulai memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk memasarkan karya mereka ke jangkauan yang lebih luas. Keberadaan puluhan UMKM dan sanggar seni ini menjadikan Kamongan sebagai sebuah ekosistem ekonomi kreatif yang dinamis dan berakar kuat pada tradisi.

Pertanian sebagai Penopang Kehidupan Sehari-hari

Meskipun seni pahat batu menjadi penggerak utama ekonomi, sektor pertanian tetap memiliki peran yang tak tergantikan sebagai penopang kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Kamongan. Di lahan-lahan yang tidak digunakan sebagai bengkel kerja atau tempat penyimpanan batu, warga tetap aktif mengolah tanah subur warisan Merapi.Aktivitas pertanian ini berfokus pada pemenuhan kebutuhan pangan keluarga (subsisten). Hamparan sawah di beberapa sudut desa ditanami padi, sementara pekarangan rumah dimanfaatkan untuk menanam sayur-mayur, cabai, dan umbi-umbian. Beberapa warga juga menanam salak, mengingat desa ini berada di kawasan yang cocok untuk budidaya buah tersebut. Sektor pertanian berfungsi sebagai jaring pengaman sosial dan ekonomi, memberikan stabilitas dan memastikan bahwa di tengah kesibukan artistik mereka, kebutuhan dasar masyarakat akan pangan tetap terpenuhi dari hasil bumi sendiri.